puisi 1 :
Bedebah !
sorotan mata layu, menengadahkan
tangan
makhluk kecil di tepi jalan
sesak oleh angan gemerlapan
terkubur sejuta harapan
langkah terseok menyingsing kaki
mengendus logam di sudut kota
memelas iba di kaca OK (Orang Kaya)
penat serasa sudah mati
'tuan , kasihani saya!'
'perut kosong sejak kemarin'
‘tak punya receh membeli makanan’
'sudilah tuan memberi logam'
sepatah kata tiada terungkap
kerilp mata tak terharap
bedebah! itu yang terlintas oleh mu,
tuan
jalang! terucap dari bibir manismu
seperempat mata pun tak layak di
pandang
makhluk jalang tak pantas ada di
dunia
memalukan bangsa juga negara
merusak rapinya tatanan kota
tuan rupanya masih terlelap
belum sadar dari bunga malam nya
berteman rupiah, dolar dan dinar
mengongkang kaki di meja kaca
sadarlah kau tuan!
dia adalah secuil korban keserakahan
mu
dia yang telah kau rebut kebahagiaan
nya !
yang kau sisihkan sengsara belaka !
tuan kami yang terhormat
dolar mu hak mereka
kencana mu milik mereka
singgasana mu milik rakyat !
hak rakyat banyak kau jarah
kau gerogoti sendi-sendi pembangunan
hai, tuan berdasi merah
kaulah bedebah dunia akhirat !!
Puisi 2:
Perjuangan si Bocah Malang
pagi buta, kerata kuda telah sedia
menanti kehadiran tuan muda
bekal, dan uang saku tak ketinggalan
disuguhkan ibunda tersayang
betapa nyamannya si orang kaya
pergi dan pulang ditemani kusir
tak perlu khawatir sengatan mentari
tetes keringat tak menunjukkan diri
di sudut sana, simungil yang malang
sedang berduka
sepatu bolong, seragam lusuh, tas
robek
ubi rebus, hidangan istimewa
uang saku, tak mampu ibunda berikan
berjalan melewati semak berbatu
bertelanjang kaki menapaki
persawahan
tetes keringat tak lagi dihiraukan
menuntut ilmu menjadi keutamaan
anak sekecil itu berkelahi dengan
waktu
sepulang sekolah, tak ada waktu
tidur
simpan seragam, berangkat ke kota
menyusuri jalanan memungut botol
bekas
sesekali menjaja koran di perempatan
tak pernah terucap kata lelah
tak pernah terfikir untuk menyerah
tak juga marah pada sang Illah
api semangatlah yang kian membara
demi satu impian yang ia tuju
mendapat ilmu, menjadi insan bermutu
bahagiakan bapak juga ibu
memperbaiki nasib yang kurang
beruntung